Senin, 29 Oktober 2018

VISI-MISI SEORANG CALEG

Image result for Strategi MENANG dalam Pemilukada/Pemilu Legislatif

caleg bekasi - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempunyai tiga manfaat strategis dalam bangun bangsa : (1) manfaat legislasi yakni manfaat membuat undang-undang yang dibicarakan dengan Presiden untuk mendapatkan kesepakatan bersama dengan, (2) manfaat biaya, yakni manfaat membuat serta mengambil keputusan biaya penghasilan serta berbelanja negara (APBN) bersama dengan Presiden dengan memerhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta (3) manfaat pengawasan, yakni manfaat lakukan pengawasan pada penerapan Undang-Undang Basic Negara Republik Indonesia Tahun 1945, undang-undang serta ketentuan realisasinya (UU Susduk No. 22 Tahun 2003, masalah 25).

Ke-3 manfaat itu akan berjalan dengan baik serta efisien bilamana lembaga-lembaga yang lain aman, yaitu bisa bekerja bersama serta mempunyai visi yang sama pada pembangunan bangsa. Perihal yang lebih terpenting kembali ialah kebersihan kemauan, serta kepribadian anggaota dewan tersebut. Dapat kita pikirkan, jika satu instansi yang terhormat yang mempunyai manfaat pengawasan, tapi dalam sebenarnya justru korup, kotor serta tidak memiliki moral, jadi pengawasan yang dikerjakannya juga akan tidak efisien serta akan tidak sukses riil. Berikut salah satunya masalah bangsa yang perlu dituntaskan.

Dengan individu anggota DPR memiliki keharusan, salah satunya ialah : (a) memerhatikan usaha penambahan kesejahteraan rakyat, (b) menyerap, mengumpulkan, menyimpan, serta menindaklanjuti masukan penduduk, (c) memprioritaskan kebutuhan negara diatas kebutuhan pribadi, grup, serta kelompok, (d) memberi pertanggungjawaban dengan kepribadian serta politis pada pemilih serta daerah pemilihannya, (e) taati kaidah serta Ketentuan Tata Teratur DPR, serta (f) mengawasi norma serta etika dalam jalinan kerja dengan instansi yang berkaitan.

Tiap-tiap calon angota dewan, pada tingkatan mana saja, mesti memiliki misi serta visi yang pasti, supaya arah aktifitasnya jadi terukur, serta terarah. Dengan tegas calon anggota dewan pusat, sekurang-kurangnya mesti mempunyai visi yang esensinya seperti berikut : Berupaya berperan serta dalam wujudkan penduduk yang adil, sejahtera, berkualitas dan mendapatkan ridha Allah SWT.

Visi ini akan berperan menjadi guidance, supaya tiap-tiap anggota dewan yang dipilih kelak berjalan pada trek yang sebetulnya, tidak salah arah, tidak mempertontonkan aibnya di muka umum, serta ikut agar mereka tidak terperosok dalam kubangan kemaksiatan dengan kolektif. Lebih jauh kembali, visi ini dapat mengawasi beberapa wakil rakyat yang terhormat itu dari dosa sosial yang begitu membahayakan serta merugikan. Tentu saja, ini semua ada syaratnya, yaitu berpulang pada nurani mereka sendiri, apa mereka semua memahami, mengerti serta meresapi dengan sepenuh hati makna terpenting visi disebut. Berikut akar persoalan yang sebenarnya yang perlu semenjak awal diingatkan serta dikuatkan.

Supaya visi disebut jadi lebih operasional, bisa dikemukan gambaran singkat seperti berikut :

Kata adil begitu penting sekali dalam kontek kenegaraan, serta jadi arah pembentukan negara tersebut. Negara (penduduk) yang tidak mempunyai nilai-nilai keadilan, akan melahirkan kesewenang-wenangan, bahkan juga dapat melahirkan tingkah laku anarkis yang begitu merugikan buat kelangsungan negara tersebut. Adil bermakna tidak berat samping, tidak berpihak; atau menyamai yang satu dengan yang lainnya. Dengan terminologis adil mempunyai arti mempersamakan suatu dengan yang lainnya, baik dari sisi nilai ataupun dari sisi ukuran, hingga suatu itu jadi tidak berat samping serta sama keduanya.

Ada banyak prinsip keadilan, yakni : lebih memprioritaskan kebutuhan umum diatas kebutuhan pribadi, tidak berat samping, memihak pada kebenaran, menghormati hak serta keharusan, mendekatkan diri pada ketakwaan, serta adalah nilai universal yang lintas agama.

Memprioritaskan kebutuhan umum. Prinsip ini memiliki kandungan arti, jika kebutuhan yang semakin besar mesti tetap diprioritaskan diatas kebutuhan pribadi, grup atau kelompok. Untuk menegakkan kebenaran, mesti ikhlas mengenyampingkan kebutuhan diri pribadi, meskipun itu merugikan. Untuk membela satu ideologi (nilai-nilai transendental, aqidah) seorang mesti ikhlas mengorbankan semua hal yang dimilikinya, termasuk juga dianya sekalinya. Ini ialah ajaran Islam yang sebenarnya, yang perlu dipunyai oleh tiap-tiap individu umat Islam.

Tidak berat samping. Prinsip ini bermakna juga tidak berpihak, tidak condong pada kebutuhan pribadi, tidak dapat disogok atau disuap, masih pada pendirian yang benar serta menggambarkan ukuran (timbangan, mizan) buat siapa saja yang inginkan kebenaran itu tegak. Buat beberapa penegak hukum, prinsip ini begitu penting sekali, sebab jika hilang ataukah tidak dikerjakan, maka berlangsung kedzaliman kepada pihak spesifik serta itu jadi tindakan maksiat yang dapat mengundang murka Allah SWT.

Memihak pada kebenaran. Berdasar pada prinsip basic ini, laku adil ialah patuh pada perintah Allah SWT serta menjauhi semua larangan-Nya, menghindari diri dari tindakan keji, pelihara hak serta keharusan, pelihara lidah dari beberapa kata yang bisa mengakibatkan kerusakan kemurnian Islam, tidak berbohong serta berani menjelaskan kebenaran meskipun kemungkinan mengancamnya.

Mendekatkan pada takwa. Laku adil pada keadaan apa pun akan mendekatkan diri pada ketakwaan. Seperti diterangkan dalam al-Qu’ran, Surat 5: 8 : “Berlaku adillah, sebab adil itu lebih dekat pada takwa”. Tidak ada fakta apa pun untuk melakukan perbuatan tidak adil, sebab semua manusia memiliki hak terima perlakuan yang adil. Ketakwaan serta keadilan ialah dua perihal yang tidak dapat dipisahkan. Kedua-duanya mesti ada di tiap-tiap skema pemerintahan, apa di tingkat pusat ataupun daerah. Jika pemerintahan tidak memerhatikan keadilan, jadi negara laksana kebun binatang saja. Siapa yang kuat, dialah yang menang. Mudah-mudahan Allah menghindari kita dari tingkah laku tidak adil.

Berbentuk universal. Laku adil tidak cuma laku dengan internal pada satu agama saja, tapi pada pemeluk agama lainnya juga masih prinsip keadilan itu mesti diresmikan dengan sama. Keadilan itu adalah hak publik yang lintas agama, ras, kepercayaan, letak geografis, serta yang lain.

Kata sejahtera yang tertuang dalam visi diatas memiliki kandungan arti luas, berarti meliputi kesejahteraan dengan ekonomi, sosial, budaya, agama serta yang lain. Kurang kesejahteraan cuma dicerminkan dengan laju perkembangan ekonomi yang tinggi, tingkat inflasi yang konstan, serta peluang kerja yang luas. Tapi mesti lebih dari sebatas itu, yaitu mesti berlangsung distribusi penghasilan serta sumberdaya ekonomi dengan adil serta rata, ada kekebabasan politik yang santun, kebebasan mengekspresikan opini, berserikat, bergabung dan sebagainya. Jadi mesti sejahtera dengan lahir serta batin. Itu kesejahteraan yang sebenarnya diidam-idamkan oleh semua penduduk.

Kata berkualitas yang tercantum dalam visi diatas, mempunyai makna jika penduduk mesti pintar, sehat, beriman serta bertakwa pada Allah SWT. Penduduk yang berkualitas menggambarkan berjalannya skema pendidikan yang teratur serta efisien, berfungsinya layanan service kesehatan serta diimplementasikannya ajaran agama dalam kehidupan. Dalam kata lainnya, penduduk berkualitas ialah refleksi kesejahteraan tersebut dan itu keadaan yang diinginkan semua masyarakat.

Paling akhir, ridha Allah. Ini ialah arah yang sangat utama dari semua kehidupan, yang perlu telah tertanam semenjak kita akil balig, bahkan juga semenjak kita hidup di alam semesta ini. Kita mesti mengarahkan semua kegiatan kehidupan dalam rencana perolehan arah ini. Tiada nilai ini, kehidupan yang kita lakoni jadi tidak berarti di depan Allah SWT. Sebenarnya sekulerisasi bermula dari hilangnya nilai ini. Jadi semuanya, tetap diukur dengan material, fisikal tiada tembus nilai spiritual yang utama.

Visi anggota dewan diatas, dipertegas dengan misi yang lebih operasional kembali, yakni berupaya dengan benar-benar untuk: (a) wujudkan nilai-nilai keadilan, (b) wujudkan penduduk yang beriman, bertakwa, berkualitas serta mandiri, (c) wujudkan kesejahteraan rakyat, (d) menindaklanjuti masukan penduduk, serta (e) wujudkan kehidupan demokrasi.

Ini semua mesti masih ada dalam bingkai dedikasi pada Allah semata-mata, dalam rencana mencari ridha-Nya. Masukanlah dengan kuat nilai-nilai ilahiah pada tiap-tiap butir misi itu. Bulatkan kemauan, kuatkan hati, sediakan diri serta janganlah lupa tetap meminta panduan serta berserah diri pada Allah SWT.

Sekurang-kurangnya itu misi serta visi yang perlu telah tertanam dalam pikiran semua calon anggota dewan. Mereka mesti siap memperjuangkannya dengan beberapa kemungkinan yang mungkin muncul menyertainya. Itu semua mesti tegar ditemui, menjadi konsekuensi dari satu pergerakan serta perjuangan, dalam rencana berkhidmat pada penduduk untuk sampai ridha Allah. Insya Allah.

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.